Rabu, 07 September 2016

prktiku gulma acara 2

Pagi guys, hari ini kita share laporan gulma acara 2nya ya. tapi untuk daftar pustaka sama pembahasannya dibuat sendiri hehehehe.........

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ILMU GULMA LAHAN PERTANIAN




Disusun Oleh :
Nama               : I Gusti Agung Ketut Dharma Subyaktha
NIM                : 14/16256/BP
Kelas               : SPKS-A
Jurusan            : Budidaya Pertanian
Fakultas           : Pertanian
Acara I I           : Pengenalan Herbisida dan Alat Pengendaliannya
Co.Ass            : Bambang Irawan




INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2016
I.          ACARA I            : Pengenalan Herbisida dan Alat Pengendaliannya
II.       TANGGAL        : 04 Januari 2016
III.   TUJUAN            : Mengetahui berbagai jenis herbisida dengan
spesifikasinya
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Herbisida adalah bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan mematikan tumbuh-tumbuhan yang dikenainya. Mengapa pestisida untuk membunuh gulma disebut herbisida? Hal ini karena dahulu pengertian gulma hanya terbatas pada herba, yaitu tumbuhan kecil yang tidak berkayu. Pengertian demikian sebetulnya tidak tepat, karena herba adalah sebagian kecil saja dari gulma.
Pada permulaan penggunaan herbisida, yaitu dengan NaCl, H2SO4, bila di semprotkan pada tumbuhan pada tumbuhan maka tumbuhan yang dikenainya tersebut akan mati. Oleh karena itu keadaan yang demikian ini, maka penggunaan herbisida menjadi kurang berkembang karena selain tumbuhan/gulma mati, tanaman budidaya juga mati.
Dalam perkembangan selanjutnya diketemukan bubur Bordeaux yang dipergunakan untuk membunuh jamur pada tanaman anggur, ternyata ada tanaman yang mati karena bahan tersebut. Selanjutnya pada tahun 1941, diketemukan 2,4 D untuk membunuh jamur pada tanaman serealea ternyata tidak efektif, tetapi tanaman berdaun lebar mati. Hal ini kemudian yang mendorong orang untuk melakukan pengendalian gulma dengan menggunakan 2,4-D karena lebih efektif.
Salah satu alat yang digunakan untuk mengaplikasikan herbisida adalah alat semprot yang umum dikenal dengan knapsack sprayer. Nama alat ini di berikan karena larutan herbisida disemprotkan oleh alat tersebut karena adanya tekanan pada larutan tersebut. Ada dua prinsip alat semprot berdasarkan tekanan tersebut, yaitu : prinsip 1 larutan diisap dari reservoir oleh pompa dan dengan tekanan pompa ini dialirkan/ disemprotkan melalui nozzle, sehingga penyebaran partikel-partikel larutan terjadi karena adanya tekanan pompa.sedangkan prinsip2 udara dari luar diambil oleh suatu kompresor dan udara ini akan menekan larutan, sehingga larutan yang tertekan ini akan menyemprot melalui nozzle. Bagian-bagian alat penyemprot secara garis besar meliputi Tangki, Pompa, Pengatur tekanan, Tangki penyemprot, Nozzle
Keuntungan penggunaan herbisidamempunyai selektifitas (hanya membunuh gulma tertentu saja),Efeknya cepat terlihat terutama yang bersifat kontak, Jangka waktu membunuh gulma lama, dapat dipakai seawall mungkin (pra tanam/pra tumbuh), dapat membunuh gulma tahunan yang sulit dikendalikan secara mekanis, dapat mencegah kerusakan akar tanaman akibat pengendalian secara mekanis, Dapat mencegah/menanggulangi erosi (tanah tidak sering mengalami pengolahan).
Dalam klasifikasinya, herbisida digolongkan antara lain berdasarkan cara aplikasi yang meliputi blanket spraying, broadcast treatment, band treatment, direct spraying, spot treatment dan wipping. Berdasarkan waktu aplikasi meliputi pre-emergence, pre-planting dan post-emergence. Berdasarkan daya kerja meliputi kontak dan sistemik. Berdasarkan daya bunuhnya yaitu selektif dan tidak selektif. Berdasarkan cara penggunaannya meliputi Foliar application, Soil application dan Tree injection. Kemudian berdasarkan formulasinya yaitu Larutan, EC (Emulsifiable Concentrate), WP (Wettable Powder) dan Water Dispersable Granule (WDG).



V.   ALAT DAN BAHAN
A.    Alat :
Buku dan alat tulis
B.     Bahan :
Preparat Herbisida
-          Brasto
-          DMA
-          Roundup
-          Weedrol
-          Lindomin
-          Dupont Ally
-          Ramoxon
-          Ally Plus
-          Dacomin
-          Wrapup



VI.        CARA KERJA
A.    Herbisida
1.    Amati dan pelajari herbisida yang ada di depan kita.
2.    Mencatat nama bahan aktif dan nama dagang.
3.    Mencatat gulma-gulma sasaran.
4.    Berikan keterangan berdasarkan klasifikasinya.
B.     Alat Penyemprot
1.      Gambarkan secara utuh dan berikan nama bagian-bagian alat semprot yang kita amati
2.      Tuliskan cara kerjanya



VII.          HASIL PENGAMATAN
No.
Nama Dagang
Bahan Aktif
Cara Aplikasi
Waktu Aplikasi
Daya Kerja
Daya Bunuh
Formulasi
Gulma sasaran
1.
Brasto
Isoprofil amina glifosfat 510 g/l
Blanket spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
510 SL
Gulma sedang & Borreria sp
2.
DMA
2-4 D dimetil amina 825 g/l
Blanket spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
825 SL
Gulma daun lebar & gulma tekian
3.
Roundup
Isoprofil amina glifosfat 486 g/l
Blanket spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
486 SL
Imperata cyllindrica & Borreria sp
4.
Weedrol
2-4 D dimetil amina 886 g/l
Overhead spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
886 SL
Cyperus diformis & Borreria sp
5.
Lindomin
2-4 D dimetil amina 865 g/l
Overhead spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
865 SL
Ageratum conyzoides & Paspalum distichum
6.
Duponnt ally
Metil metsufuron
Broadcast treatment
Pre-planting
Sistemik
Selektif
20 WG
Ageratum conyzoides & Chormolaena odorata
7.
Ramoxon
Parakuat diklorida 278 g/l
Blanket spraying
Post-emergence
Pre-planting
Kontak
Tidak selektif
278 SL
Ageratum conyzoides &
Chidemina hirta
8.
Ally plus
Metil metsufuron 0,7 %
Blanket & spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
77 WP
Cyperus diformis & Marsilea crenata
9.
Dacomin
2-4 D dimetil amina 865 g/l
Blanket spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
865 SL
Ageratum conyzoides & Diodia samentosa
10.
Wrapup
Isoprofil amina 480 g/l
Blanket spraying
Post-emergence
Sistemik
Selektif
480 AS
Ageratum conyzoides & Imperata cyllindrica






VIII.       PEMBAHASAN





DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar